Apakah di anjurkan menyela nyela saat takbir tambahan
dalam shalat ied dengan dzikir dzikir tertentu sebagaimana yang banyak di
lakukan umumnya masyarakat kita?
Terjadi perselisihan para ulama tentang menyela nyela saat
takbir tambahan dalam shalat ied dengan dzikir dzikir tertentu.
سُبْحَانَ
اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ .
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia
mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”
Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca
bacaan,
سُبْحَانَ
اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ .
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada
sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan
rahmatilah aku.” Dikeluarkan
oleh Al Baihaqi (3/291). Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid mengatakan bahwa
sanad hadits ini qowiy (kuat). Lihat Ahkamul ‘Idain, Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali
‘Abdul Hamid, hal. 21, Al Maktabah Al Islamiy, cetakan pertama, tahun 1405 H.
2.
Pendapat kedua Imam Malik, Abu Hanifah, Auza'i tidak di anjurkan menyela nyela saat takbir tambahan
dalam shalat ied dengan dzikir dzikir tertentu akan tetapi ia bertakbir
kemudian mengambil nafas sebentar tanpa membaca bacaan dzikir tertentu dan ini
pendapat yang di pilih oleh Imam ibnul Qoyyim dan ini pendapat yang kuat waullahu 'Alam
( Lihat Al Mughni 3/274, Nailul Autor)
(Abu Humairoh Al batamy, markaz darul hadits Batam
28 ramadhan 1434 H.)
No comments:
Post a Comment